Jum'at, 25 Okt 2019

Hama, Penyakit dan Gulma pada Bawang Merah di WKBPP Pabedilan

Hama, Penyakit dan Gulma pada Bawang Merah di WKBPP Pabedilan BPP PABEDILAN
  1. Hama
  2. Ulat tanah (Agrotis ipsilon)

                   Ulat berwarna hitam keabu-abuan Aktif pada senja hari Gejala serangan : ditandai dengan tanaman atau tangkai daun rebah, karena dipotong pada pangkalnya Tanaman inang : tanaman muda yang baru ditanam seperti cabai, tomat, terung, bayan, kangkung, paria, kacang panjang, dll.

  1. Uret (Holotrichia sp. .)

                   Larva berwarna putih dengan bentuk tubuh membengkok. Aktif pada senja hari

                   Gejala serangan : ditandai dengan tanaman atau tangkai daun rebah, karena dipotong pada pangkalnya

                   Tanaman inang : tanaman muda yang baru ditanam seperti cabai, tomat, terung, bayan, kangkung, paria, kacang panjang, dll.

  1. Orong-orong (Gryllotalpa sp.)

                   Serangga berwarna coklat kehitaman Aktif pada senja hari

                   Gejala serangan : ditandai dengan tanaman atau tangkai daun rebah, karena dipotong pada pangkalnya

                   Tanaman inang : tanaman muda yang baru ditanam seperti cabai, tomat, terung, bayam, kangkung, paria, kacang panjang, bawang merah dll.

  1. Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.)

                   Serangga dewasa berupa lalat kecil yang berukuran 2 mm Larva aktif mengorok dan membuat lubang pada jaringan daun

                   Gejala serangan : pada daun terdapat bintik-bintik putih dan alur korokan yang berwarna putih

                   Tanaman inang : cabai, tomat, seledri, kentang, kangkung, dll.

  1. Ulat Bawang (Spodoptera exigua)

                   Larva berbentuk bulat panjang berwarna hijau atau coklat. Imago aktif pada malam hari

                   Gejala serangan : ditandai dengan timbulnya bercak-bercak putih transparan pada daun

                   Tanaman inang : bawang kucai, bawang daun, bawang putih, cabai, jagung, dll.

  1. Ulat Grayak (Spodoptera litura)

                   Warna ulat bervariasi tergantung jenis makanannya. Mempunyai tanda hitam yang menyerupai kalung pada lehernya. Aktif pada senja hari

                   Gejala serangan : daun berlubang-lubang tidak beraturan

                   Tanaman inang : cabai, bawang merah, tomat, terung, bayan, kangkung, paria, kacang panjang, dll.    

  1. Trips (Thrips spp.)

                   Nimfa dan imago menggaruk dan mengisap cairan daun. Warna nimfa kuning pucat sedangkan imago kuning sampai coklat kehitaman. Aktif sepanjang hari

                   Gejala serangan : daun tampak keriput, mengeriting dan melengkung ke atas

                   Tanaman inang : bawang merah, cabai, terung, tembakau, kopi, ubi jalar, semangka, kentang, tomat, dll.

  1. Penyakit
  2. Trotol/ mati pucuk (Alternaria porri)     

                   Penyakit bercak ungu atau trotol disebabkan oleh cendawan Alternaria porri. Patogen ditularkan melalui udara. Penyakit ini akan berkembang dengan cepat pada kondisi kelembaban tinggi dan suhu udara rata-rata di atas 26o C.

                   Gejala serangan ditandai dengan terdapatnya bintik lingkaran berwarna ungu pada pusatnya, yang melebar menjadi semakin tipis. Bagian yang terserang umumnya berbentuk cekungan.

                   Tanaman inangnya antara lain ialah bawang merah, bawang putih, bawang daun, dan tanaman bawang-bawangan lainnya.

  1. Antraknos/ Otomatis (Colletotrichum gloeosporioides)

                   Penyakit otomatis atau antraknos pada bawang merah disebabkan oleh dua jenis cendawan yaitu C. gloeosporioides dan C. capsici. Kisaran inang C. gloeosporioides lebih luas daripada kisaran inang C. capsici, tetapi keduanya patogenik terhadap semua jenis bawang-bawangan seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, dan bawang daun.

                   Gejala serangan ditandai adanya bercak putih yang melekuk ke dalam. Pada bagian tengah bercak terdapat kumpulan titik hitam yang merupakan kelompok spora.

  1. Embun bulu/ lodoh (Peronospora destructor)

                   Penyakit embu bulu atau busuk daun (downy mildew) disebabkan oleh cendawan Peronospora destructor yang menyerang tanaman bawang merah, bawang daun, dan bawang-bawangan lainnya. Patogen penyakit embun bulu ditularkan melalui angin.

                   Gejala serangan pada tanaman bawang merah ditandai daun berwarna pucat dan menguning. Bila udara lembab, daun yang terserang akan menunjukkan bintik-bintik berwarna ungu dan membusuk, sedangkan bila udara kering daun yang terserang akan menunjukkan bintik-bintik putih.

                   Kondisi optimum untuk perkembangan penyakit ini ialah pada suhu 15o C dan kelembaban tinggi terjadi selama  6-12 jam.

  1. Penyakit layu fusarium

                   Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Patogen ditularkan melalui udara dan air.

                   Gejala serangan ditandai tanaman menjadi layu, mulai dari daun bagian bawah. Anak tulang daun menguning. Jaringan batang dan akar berwarna coklat.

                   Tanaman inangnya antara lain ialah buncis, cabai kentang, kacang panjang, labu, mentimun, oyong, paria, seledri, semangka, tomat, dan terung.

  1. Penyakit Kresek (Xanthomonas spp.)

                   Penyebabnya adalah bakteri. Pada bawang merah, bawang putih, bawang daun penyebabnya adalah Xanthomonas axonopodis pv. Allii. Kondisi yang mendukung perkembangan penyakit kresek adalah Suhu hangat (28 – 32o C), Adanya embun pada pagi hari, Tiupan angin yang kencang membuat luka pada daun bawang, Tanaman bawang pada fase pembentukan umbi adalah yang paling rentan terserang penyakit kresek.

                   Tanaman inang penyakit kresek (Xanthomonas axonopodis pv. Allii) adalah Bawang merah, bawang putih, bawang daun, Kacang-kasangan : kacang kedelai, Gulma : Malva neglecta, Amaranthus retrofleksus, Convolvulus arvensis

                   Cara penularan penyakit kresek adalah Luka pada daun (gigitan ulat atau pemetikan daun), Alat-alat pertanian, Tangan pekerja, Tanah yang sudah terinfeksi, Air irigasi

  1. Gulma
  2. Eleusine indica L

                   Rumput belulang hidup terrestrial, berumbai, tegak, herba, dan terdapat akar pada nodus. Batang tumbuhan ini datar dan tidak berbulu. Akar rumput belulang termasuk ke dalam akar serabut. Daun tumbuhan ini berwarna hijau dengan panjang lebih dari 2 cm. Bunga biseksual, tersusun menjadi satu pada bagian terminal atau biasa disebut malai,berwarna hijau dengan kelopak yang tidak terlihat.

                   Gulma ini memang sulit untuk ditangani. Rumput ini dikenal sebagai gulma yang sulit diatasi, untuk menangani gulma ini dapat digunakan menggunakan dua cara. Kedua cara tersebut adalah menggunakan pembasmi kimia (bahan aktif Glifosat dan paraquat) dan Mekanik (cabut). dikenal dengan beberapa bahasa misalnya di Enrekang disebut sebagai Reu Simpo Tedong.

  1. Plantago major L

                   Anggota suku kiurat-kiuratan ini merupakan tanaman gulma di perkebunan bawang merah, atau tumbuh liar di hutan, ladang, halaman berumput yang agak lembap sampai ketinggian 3.300 m di atas permukaan laut. Daun sendok berasal dari daratan Asia dan Eropa, tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 15 cm - 20 cm, daunnya tunggal berwarna hijau dengan bentuk bulat telur melebar dengan ukuran panjang 5 cm - 10 cm, lebar 4 cm - 9 cm, tepi daun rata atau bergerigi kasar tidak teratur.

                   Terdapat banyak nama lokal untuk jenis tanaman ini, ditemukan di Jawa yakni Ki urat ceuli, ceuli uncal (bahasa Sunda); meloh kiloh, otot-ototan, sangka buwah, sangka buah, sangkuwah, sembung otot, suri panduk (bahasa Jawa). Di Sumatera dikenal sebagai daun urat, daun urat-urat, ekor angin, dan kuping menjangan (bahasa Melayu), sedangkan di Sulawesi disebut torongoat (bahasa Minahasa, Sulawesi Utara), reu sendok-sendok (bahasa Enrekang, Sulawesi Selatan.

  1. Commelina diffusa Burm. F.

                   Sejenis herba anggota suku Commelinaceae. Gulma yang biasa ditemui di area persawahan ini juga acap dijadikan sayuran atau lalap. Nama-nama daerahnya, di antaranya, géwor, tali korang (Sunda.); géwor, petungan (Jawa.); rebha moksor (Madura.); fangalu (Minahasa.); rulonga loötili (Gorontalo), Lesoan (Enrekang). Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini dinamai Benghal dayflower, tropical spiderwort, wandering Jew, dan beberapa yang lain.

                   Terna berbatang basah (herbaceus) dan beruas, berwarna coklat muda, menjalar diatas tanah dan ujung batang menaik. Daun tunggal, bulat telur, permukaan berbulu, hijau.  Bunga majemuk terdiri dari 2-5 kuntum, terminal. Mahkota berjumlah 3 helai, berbentuk seperti kipas (bulat dengan tangkai pendek), saling berlepasan, berwarna biru. Karakternya yang bandel membuatnya mampu bersaing dengan vegetasi lainnya. Namun karena akarnya tidak begitu dalam masih mudah kita kendalikan dengan cara mencabutnya.

  1. Ageratum conyzoides L

                   Gulma berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai, 0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah. Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan pangkal agak-agak seperti jantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan kelenjar di sisi bawah.

                   Sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brasil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga sebagai Reu Balacung (Enrekang), babandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); rumput balam (Ptk.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai bau kambing.

  1. Malva neglecta

                   bagian dari keluarga besar tanaman Malvaceae yang meliputi kapas, okra dan kembang sepatu. Ini adalah tanaman yang dapat dimakan yang telah digunakan untuk perawatan obat serta makanan. Buahnya bundar dan memiliki irisan seperti keju yang memberi nama umum pada julukannya, tanaman keju. Bunganya berwarna merah muda pucat atau putih dan tumbuh berkelompok. Di sebagian besar iklim tanaman mulai mekar di musim semi dan mati kembali ketika cuaca dingin di musim gugur.

                   Ketika dibiarkan benih, mallow umum menyebar ke bidang pertanian, halaman rumput dan ruang terbuka. Sulit diberantas. Cara terbaik untuk menyingkirkan mallow adalah dengan menarik tanaman muda. Mereka mengembangkan akar panjang, yang disebut akar tunggang, saat mereka tumbuh dan semakin sulit untuk ditarik setelah mereka tumbuh.

  1. Amaranthus retrofleksus

                   Suku bayam-bayaman atau Amaranthaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Caryophyllales, klad dikotil inti (core Eudikotil) namun tidak termasuk ke dalam dua kelompok besar, Rosidae dan asteridae. Ke dalam suku ini termasuk pula anggota-anggota Chenopodiaceae sensu Cronquist, yang dalam sistem APG II tidak lagi menjadi takson, tetapi diperlakukan sebagai anaksuku Chenopodioidae di dalam Amaranthaceae, setelah dikurangi beberapa anggotanya.

                   Termasuk dalam herba berumur 1 tahun, berciri umum tegak atau condong kemudian tegak, tinggi 0,4-1 m, kerapkali bercabang banyak dan berduri. Daun bulat telut bentuk lanset, panjang 5-8 cm, dengan ujung tumpul dan pangkal runcing.

                   Bunga dalam tukal yang rapat yang bawah duduk ketiak, yang atas terkumpul menjadi karangan bunga di ujung dan duduk di ketiak, bentuk bulir atau bercabang pada pangkalnya. Bulir ujung sebagian besar jantan, tidak berduri, tidak berduri temple,mula-mula naik lalu menggantung. Tukal betina dengan 2 duri lurus yang lancip, dan menjauhi batang.

 

                   Daun pelindung dan anak daun pelindung runcing, sepanjang-panjangnya sama dengan tenda bunga. Daun tenda bunga 5, panjang 2-3 mm, gundul, hijau atau ungu dengan tepi transparan. Benang sari 5, lepas tanpa taju yang disisipkan diantaranya. Kepala putik duduk, bentuk benang. Buah bualat memanjang, dengan tutup yang rontok, berbiji 1.

  1. Convolvulus arvensis

                   Daunnya disusun secara spiral, linear hingga berbentuk panah, panjang 2-5 cm dan bergantian, dengan tangkai daun 1-3 cm. Bunganya berbentuk terompet, diameter 1-2,5 cm, merah muda putih atau pucat, dengan lima garis radial merah muda yang sedikit lebih gelap. Berbunga terjadi di pertengahan musim panas, ketika putih menjadi merah muda pucat, bunga berbentuk corong berkembang. Bunga sekitar 0,75–1 in. (1,9-2,5 cm) di seluruh dan digantikan oleh bracts kecil. Buah berwarna coklat muda, bulat dan lebarnya 0,3 cm. Setiap buah mengandung 2 biji yang dimakan burung dan dapat tetap hidup di tanah selama beberapa dekade. Batang memanjat dengan memutar di sekitar batang tanaman lain dalam arah berlawanan arah jarum jam. [2]

                                    Meskipun menghasilkan bunga yang menarik, sering tidak disukai di kebun sebagai gulma pengganggu karena pertumbuhannya yang cepat dan tersedak tanaman budidaya. Kemungkinan besar diperkenalkan ke Amerika Utara sebagai kontaminan dalam benih tanaman sedini 1739, sebagai spesies invasif . Tumbuhan biasanya menghuni tepi jalan, padang rumput dan juga di sepanjang aliran sungai. Tikarnya yang padat menyerbu ladang pertanian dan mengurangi hasil panen

TERBARU
PROPINSI DAN KOTA PADANG SIAP SEBAGAI TUAN RUMAH PENAS XVI

propinsi dan kota padang siap sebagai tuan rumah penas xvi

PENYULUH DAN PETANI SIAP HADAPI CUACA EKSTRIM EL NINO

penyuluh dan petani siap hadapi cuaca ekstrim el nino

 YUKK MARI KITA SAMA-SAMA SUKSESKAN PENAS XV

yukk mari kita sama-sama sukseskan penas xv

GELAR TEKNOLOGI BPPSDMP

gelar teknologi bppsdmp

 BELIMBING DEPOK, MENJADI KOMODITAS HORTIKULTURA ANDALAN YANG MEMILIKI KUALITAS EKSPOR

belimbing depok, menjadi komoditas hortikultura andalan yang memiliki kualitas ekspor