![]() |
UPT BPP Bantan, 29 Juni 2022. Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Riau melalui UPT Perlindungan mengadakan kegiatan Temu Lapang Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Durian di Gapoktan Berancah Bersatu Desa Berancah Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Temu lapang petani (Farmer’s Field Day) merupakan kegiatan pertemuan antara peneliti, penyuluh dan para petani untuk saling tukar menukar teknologi/informasi sehingga didapatkan teknologi yang akan dikembangkan sesuai potensi wilayah (Permentan No 35 Tahun 2009).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus Gapoktan Berancah Bersatu dan perwakilan kelompok tani se-Desa Berancah. Turut hadir juga perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Bengkalis, Kepala UPT BPP Kecamatan Bantan Bapak Sanuri S.Pi beserta penyuluh se-Kecamatan Bantan, Sekretaris Desa Berancah Bapak Eddy Nurdiansyah dan Ketua BPD Bapak Sukamto. Kegiatan ini dipandu MC Irdayanti, SP ini diawali dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Sunari. Selanjutnya sambutan dari Kepala Desa Berancah, diwakilkan kepada Sekdes Eddy Nurdiansyah. Dalam sambutannya Pak Eddy menyatakan sangat menyambut baik kegiatan temu lapang ini, bahwa selain sebagai ajang silaturahmi, semoga masyarakat terkhusus anggota Gapoktan dapat mengambil ilmu dan mempraktekkannya di lapangan. Beliau juga menyampaikan harapan Pemerintah Desa yang ingin menjadikan Desa Berancah sebagai sentra wisata durian.
Kegiatan temu lapang OPT durian ini dilaksanakan pada tahapan pra tanam dan sambil mengamati tanaman durian yang sedang pada masa panen. Dengan temu lapang, petani dan petugas mengamati langsung fenomena –fenomena di lapangan. Materi terkait dengan budidaya durian disampaikan langsung oleh Kepala UPT Bapak Iga Retno. Bapak Iga Retno selaku pembicara utama juga didampingi dengan narasumber Ibu Erna Riza dan Juli Permatasari. Materi demi materi disambut baik oleh petani, dan dibuktikan dengan antusias pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
Pak Sugeng misalnya, antusias bertanya tentang fenomena yang ada di sebagian kebun duriannya, yaitu rasa buah durian yang bergeser, dulunya legit sekarang hambar. Pak Igapun mulai berkisah tentang pentingnya perencanan budidaya dan tratment yang perlu dilakukan untuk menghasilkan buah durian yang berasa legit. Diskusi hangat juga tentang salah satu potensi desa yaitu keberadaan tanah gambut, bagaimana cara membudidayakan durian di lahan marginal itu.
Materi temu lapang tentang OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) dipaparkan oleh Ibu Erna Riza dan Juli Permatasari, dan juga Pak Ciptadi selaku Koordinator POPT Kabupaten Bengkalis. Pengendalian OPT lebih ditekankan pada pengendalian secara ramah lingkungan. Pada acara ini juga dilaksanakan praktek penggunaan agen hayati Jamur Trichoderma, Jamur Beauveria bassiana dan Bakteri Pseudomonas fluorescens.
Kegiatan temu lapang ini diakhiri dengan diskusi dan sharing pengalaman baik antar petani maupun oleh petugas. Semoga adanya tambahan ilmu dan spirit dapat menjadi bekal membudidayakan durian menjadi lebih baik dan menghasilkan buah durian yang manis dan legit. Tidak kalah penting yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dapat mewujudkan Desa Berancah sebagai sentra wisata durian. Sehingga dengan adanya wisata durian akan tercipta multiflier effect di lingkungan Desa Berancah khususnya dan Bengkalis pada umumnya.
Penulis : Irdayanti, SP
UPT BPP Bantan
Tanggal Artikel Diupload : Senin, 01 Agu 2022
Tanggal Cetak : Selasa, 06 Jun 2023