![]() |
Peningkatan produktifitas ternak adalah suatu keharusan, Oleh karena itu diperlukan upaya memotivasi peternak dalam pemeliharaan ternak yang lebih maju dan menguntungkan melalui pembinaan yang sungguh-sungguh. Pemeliharaan ternak bukan lagi hanya dianggap sebagai tabungan atau pekerjaan sampingan, melainkan sudah dikelola dengan baik menuju kearah yang lebih maju dangan harapan peternak dapat mengerti dan menyadari arti pentingnya produktifitas ternak, Salah satu cara untuk meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan melalui kawin suntik yang dalam bahasa ilmiahnya Inseminasi Buatan (IB). Hal tersebut adalah sebagai salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan/ pedet dari bibit pejantan unggul. Pada tataran di Lapangan Ketepatan deteksi birahi oleh peternak sangat menentukan keberhasilan IB,karena berhubungan dengan ketepatan waktu meng IB. Dari hasil penelitian di perkirakan tingkat keberhasilan IB adalah sebagai berikut :Permulaan berahi : 44 %,Pertengahan berahi : 82 %,Akhir berahi : 75 %,6 Jam setelah berahi: 62,5 %,12 Jam sesudah berahi : 32,5 %,18 Jam sesudah berahi : 28 %,24 Jam sesudah berahi : 12 %
Deteksi Birahi Pada Sapi
Berahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina menerima kehadiran pejantan, kawin , atau dengan kata lain dara atau betina sudah aktif aktivitas sexualitasnya. Lamanya waktu siklus berahi dari seekor hewan dihitung dari mulai munculnya berahi, sampai munculnya berahi lagi pada periode berikutnya. Sapi yang normal mengalami birahi pertama antara umur 1,5 – 2 tahun, namun di lapangan banyak juga ditemukan sapi betina yang mengalami birahi pertama pada umur diatas 2 tahun. Lambatnya terlihat gejala birahi dapat merugikan peternak dari segi waktu, tenaga dan materi. Tanda - tanda birahi pada sapi betina adalah :Ternak gelisah,sering berteriak, aktif, enggan istirahat, sapi betina tidak mau diam dan nervous,suka menaiki dan dinaiki sesamanya,vulva : bengkak, berwarna merah, bila diraba terasa hangat (3 A dalam bahasa Jawa: abang, abuh, anget, atau 3 B dalam bahasa Sunda: Beureum, Bareuh, Baseuh),Selaput Lendir Merah,Selaput lendir merah dan keluar lendir yang bening dan tidak berwarna (bening),Posisi siap kawin,lebih tenang saat di pegang,Nafsu makan berkurang,Ekor diangkat, adanya pangkal ekor yang diangkat merupakan pertanda bahwa seekor ternak sapi dalam keadaan birahi. Gejala - gejala birahi ini memang harus diperhatikan minimal 2 kali sehari oleh pemilik ternak. Jika tanda-tanda birahi sudah muncul maka pemilik ternak tersebut tidak boleh menunda laporan kepada petugas. Jika seekor betina memasuki siklus berahi, manakala betina tersebut dalam keadaan fertile, dimana betina ini berovulasi atau melepas sel telur dari ovariumnya. Waktu terbaik untuk menginseminasi adalah jika betina dalam keadaan standing heat, yaitu sebelum terjadi ovulasi.
Waktu untuk IB (inseminasi Buatan).
. Sebagai acuan bagi peternak dapat di lihat pada tebel berikut:
Pertama terlihat tanda Biraahi
Harus di Insiminasi Buatan
Terlambat
Pagi
Sore hari yang sama
Hari berikutnya
Sore
Pagi hari berikutnya paling lambat siang harinya
Ssesudah jam 15:00 dan besoknya
Lamanya berahi bervariasi pada tiap – tiap hewan dan antara individu dalam satu spesies.
Siklus
Sapi
Domba
Kuda
Babi
Lama siklus birahi
18-24 hari
14-19 hari
16-24 hari
17-22 hari
Lama birahi
12-19 jam
24-36 jam
2-11 jam
48-72 jam
Waktu ovulasi
10-11 jam (setelah akhir estrus)
24-36jam (setelah awal berahi)
1-2hari (sebelum akhir estrus)
35-45jam (setelah awal berahi)
Waktu untuk ib
7-18 jam (setelah awal berahi)
12-18 jam (Setelah awal estrus)
Hari kedua dan hari-hari lain selama berahi
16-24 jam (Setelah awal estrus dan diulang kembali 8-24 jam kemudian
Sumber bacaan http://setbakorluh.jatengprov.go.id/pertanian/163-inseminasi_buatan.html
Penyususn : Suryani,S.ST
Tanggal Artikel Diupload : Selasa, 22 Jun 2021
Tanggal Cetak : Minggu, 29 Mei 2022