TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH SISTEM RATUN
Sumber Gambar:
TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH SISTEM RATUN
PENDAHULUAN
Inovasi teknologi yang dapat juga sebagai upaya peningkatan produksi padi yang mudah dilaksanakan adalah “ Teknologi Padi Ratun” .Ratun atau Singgang (Jawa) atau Turiang (Sunda) yaitu rumpun tanaman padi yang tumbuh kembali setelah dipanen. Penerapan budidaya padi sawah sistem ratun dengan menggunakan varietas unggul baru (VUB) yang berdaya hasil tinggi secara luas, dapat memberi andil dalam meningkatkan produktivitas padi. Keuntungan penerapan ratun adalah cepat, mudah dan murah serta dapat meningkatkan produktivitas padi per unit area dan per unit waktu (Nair dan Rosamma 2002).
Budidaya padi sistem ratun dilakukan dengan pemotongan tanaman setelah tanaman padi yang utama dipanen. Varietas padi yang di gunakan varietas unggul baru (VUB) padi sawah: inbrida padi sawah irigasi (inpari) 1-30 (ciherang sub 1), ciherang, mekongga, dll.
1. Persemaian,
- Benih benih disemai dalam bak plastik atau di lahan/petak persemaian,
- Lokasi persemaian dekat dengan lahan pertanaman, aman dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)
- Luas lahan persemaian 4% dari luas areal
- Pertanaman atau sekitar 400 m untuk tiap hektar. Kebutuhan benih untuk 1 ha adalah ± 25 Benih direndam selama 24 jam, diperam 24 jam, dan mulai berkecambah ditabur di persemaian dengan kerapatan 25- 50 g/ m atau 0,5-1 kg per 20 m
2. Penyiapan Lahan Pertanaman
- Pengolahan tanah dilakukan 2(dua) kali bajak sampai melumpur, kemudian tanah diratakan dan siap tanam.
- Pupuk organik/ kandang 2 ton/ha diberikan 2 (dua) minggu sebelum tanam atau saat pengolahan tanah pertama
- Satu hari sebelum tanam, lakukan pengeringan lahan untuk mempermudah pembuatan jalur tanam (caplak).
3. Penanaman Padi
- Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 15-21 hari, satu bibit per lubang, dengan jarak 25x15cm, disarankan menggunakan sistem tanaman legowo 2, 3, atau 4 baris4. Pemeliharaan Pertanaman
- Semua kegiatan pemeliharaan tanaman harus direncanakan dengan baik sesuai dengan fase pertumbuhan tanaman.
- Air perlu tersedia secara cukup diusahakan secara bertahap tergenang mencapai 5 – 15 cm.
- Penyiangan dilakukan paling sedikit dua atau tiga kali, tergantung keadaan gulma, menggunakan landak atau gasrok.
- Pemupukan dilakukan sesuai dengan dosis anjuran yaitu: 250 kg/ha urea, 100 kg/ha SP36, dan 150 kg/ha KCl, dengan waktu pemberian: Saat tanam, setengah dosis pupuk urea +seluruh SP36 dan KCl, dan Sisa urea diberikan pada saat empat minggu setelah tanam
- Pengendalian hama dan penyakit sebaiknya dilakukan secara terpadu.
5. Panen
- Panen dilakukan saat 85% bulir pada malai sudah berwarna kuning.
6. Ssistem Ratun
- Setelah tanaman utama panen, dilakukan pemotongan padi setinggi 15-20 cm dari permukaan tanah, kemudian dilakukan penggenangan dengan ketinggian 5cm dari permukaan Pupuk diberikan dua hari setelah panen tanaman utama dengan dosis setengah dari dosis yang diberikan pada tanaman utama. Tunas yang muncul dari bekas potongan tanaman utama dianggap sebagai ratun jika telah memiliki sedikitnya dua daun membuka sempurna, tanpa membedakan ukuran daun.
- Tunas-tunas ratun mulai keluar pada hari ke-2 hingga hari ke-7 setelah panen tanaman utama, dengan jumlah daun 2-4 daun/anakan. Jumlah anakan ratun berkisar 6-25 anakan/rumpun, dengan umur panen 42-46 hari.
- Kriteria Potensi ratun tinggi produksi relativ>50% dari tanaman utama produsksi riil >12, ton/ha atau 12,5 g/rumpun, potensi ratun sedang produksi relative 30 -49 % dari tanaman utama produksi riilnya 1-2 ton/ha atau 6,25 g – 12,5 g /rumpun, dan untuk potensi ratun rendah produski relative 10 -29 % dari tanaman utama produsksi riilnya 1 ton/ha atau 6,25 g/rumpun
7. Keuntungan Sitem Ratun
- Biaya Produksi lebih murah, karena tidak ada biaya pengolahan tanah dan tanam.
- Pupuk yang diberikan lebih sedikit.
- Umur lebih pendek dan hasil dapat mencapai 40 - 60% dari tanaman utama.
- Produksi bervariasi 0,7 - 5,6 t/ha .
Penyusun : Dede Rohayana (BPTP Lampung)
Sumber : Berbagai Sumber
Tanggal Artikel Diupload : Senin, 21 Jun 2021
Tanggal Cetak : Minggu, 29 Mei 2022