![]() |
PENDAHULUAN
Penggerek batang merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi yang sering menimbulkan kerusakan dan kehilangan hasil secara nyata bahkan dapat mengakibatkan gagal panen. Penggerek batang menyerang pertanaman padi mulai dari persemaian sampai tanaman menjelang panen. Serangan penggerek pada stadia vegetatif (pembentukan daun, batang, dan anakan) menyebabkan matinya pucuk di tengah tunas padi. Pucuk yang mati berwarna coklat dan mudah dicabut, gejala ini disebut sundep. Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi pada stadia vegetatif tidak terlalu besar, karena tanaman masih dapat membentuk anakan baru. Namun demikian, serangan stadia vegetatif menyebabkan tanaman tidak seragam dan peka terhadap serangan hama lain. Pada fase generatif (pembentukan malai), malai akan mati, berwarna putih dan bulir padi menjadi hampa. Malai mudah dicabut dan pada pangkalnya terdapat bekas gigitan ulat, gejala ini disebut beluk. Hasil penelitian menunjukkan kehilangan hasil akibat serangan hama penggerek batang padi dapat mencapai 10 hingga 30% dan serangan berat dapat menyebabkan puso.
Jenis Hama Penggerek Batang Padi
Di Indonesia sendiri ada 6 macam jenis hama penggerek batang padi, terdiri dari 5 jenis family Pyralidae, dan 1 jenis famili Noctuidae. Akan tetapi, yang paling banyak dijumpai di lapangan dan biasa menyerang tanaman padi hanya 4 macam jenis, yakni (1) Chilo supressalis (penggerek batang padi bergaris); (2) Chilo polychrysus dan scirpophaga incertulans (penggerek batang padi kuning); (3) Sesamia Inferens (penggerek batang padi jingga); (4) Scir pophaga (Penggerek batang padi putih). Petani umumnya mengenal serangan penggerek batang padi dengan istilah sundep (anakan kerdil) atau beluk (gabah hampa). Masing-masing jenis hama penggerek batang padi ini mempunyai ciri-ciri dan fungsi yang tidak sama dalam penyebaran dan bioekologi. Namun jenis-jenis hama penggerek batang padi ini mempunyai kemiripan dalam masalah penyerangan pada tanaman dan akibat yang akan ditimbulkannya.
Hampir semua jenis penggerek batang padi ini dalam siklus hidupnya mempunyai masa metamorphose secara sempurna mulai dari masa telur, larva, pupa, kemudian ngengat.
Ciri-ciri Hama Batang Padi
Gejala Serangan
Gejala Sundep
Serangan dimulai dengan larva ngengat merusak tanaman padi sebelum memasuki fase vegetatif (masa pembungaan) dan gejalanya mulai terlihat ketika tanaman padi berumur 21 hari setelah pindah tanam. Selanjutnya setelah 1 minggu, larva ngengat akan bertelur dan meletakkannya pada batang tanaman padi, dan selang 4-5 hari telur akan menetas sekaligus merusak sistem pembuluh tanaman yang terdapat pada batang padi. Dampak visualnya yaitu pucuk batang padi menjadi kering kekuningan serta mudah dicabut.
Gejala beluk
Serangannya terjadi pada fase generatif (masa pembentukkan malai). Dampak serangan yang ditimbulkan menyebabkan bulir padi menjadi hampa akibat proses pengisian bijinya tidak berjalan sempurna karena kerusakan pada pembuluh batang padi. Kerugian hasil yang disebabkan oleh gejala beluk berkisar 1-3% dengan rata-rata 1,2%.
Cara Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi:
Kultur Teknis:
Cara Mekanis:
.
Cara Biologi:
Musuh alami penggerek batang:
Cara Kimiawi:
Sumber : Baehaki, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Penyusun : Nasriati
Tanggal Artikel Diupload : Senin, 14 Jun 2021
Tanggal Cetak : Minggu, 29 Mei 2022