Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi dan produktivitas adalah serangan hama. Kerugian akibat serangan hama pada kacang tanah yaitu menurunya hasil sampai 80%, bahkan puso apabila tidak ada tindakan pengendalian. Tanaman kacang tanah sangat disukai oleh hama terbukti dengan banyaknya hama yang menyerang mulai dari hama di dalam tanah, hama bibit, hama daun, hama polong, dan hama biji. Pengendalian hama dilakukan melalui pengendalian hama berdasar pendekatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), denga tahapan :
Hama utama yang biasa menyerang tanaman kacang tanah adalah Wereng Empoasca, Thrips, Aphis dan ulat grayak
Wereng Empoasca spp
Hama ini juga dikenal dengan nama Sikada, menyerang kacang tanah pada musim kemarau, kehilangan hasil dapat mencapai 40%. Serangan Empoasca pada tanaman muda mengakibatkan tanaman menjadi layu, sedangkan pada tanaman yang lebih tua, mengakibatkan ujung daun muda yang terserang akan nampak berwarna kuning membentuk huruf V. Kacang tanah yang terserang Empoasca tampak lebih kuning daripada tanaman sehat.
Pengendalaian hama wereng Empoasca spp dapat dilakukan dengan :
Thrips
Thrips merupakan serangga kecil hidup di bagian bunga dan cekungan/ lipatan daun pada tanaman kacang tanah. Ukuran serangga ini hanya 2 mm, berwarna kuning krem. Thrips terdapat sepanjang tahun dan populasi meningkat pada musim kemarau/panas. Nimfa dan serangga dewasa menghisap daun, menyebabkan nekrotik dan serangan berat daun menjadi keriting. Serangan pada daun muda menyebabkan daun nekrotik dan keriting, dapat menyebabkan gagal panen.
Pengendalaian hama Thrips dapat dilakukan dengan :
Aphis craccivora Koch
Kutu apis dapat berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan keturunan yang sangat banyak. Selain sebagai hama, serangga ini juga berperan sebagai vector penyakit virus pada tanaman kacang-kacangan. Kehilangan hasil akibat serangan hama ini sekitar 40%. Kutu aphis menyerang saat tanaman mulai muncul di permukaan tanah hingga tanaman menjelang panen. Serangga dewasa dan nimfa mengisap cairan tanaman pada ujung tanaman dan daun muda. Pada kerusakan berat tanaman berwama kuning dan daunnya keriting. Aphis juga menyerang bunga dan bakal polong, sehingga pembentukan polong terganggu. Cuaca panas pada musim kemarau sering menyebabkan populasi hama kutu daun ini tinggi
Pengendalian kutu Aphis dapat dilakukan dengan
Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)
Ulat grayak bersifat kosmopolitan. Selain menyerang kacang tanah, ulat ini juga menyerang kedeIai, kentang, ubijalar, bawang dan tembakau. Ulat ini aktif makan pada malam hari, meninggalkan epidermis atas dan tulang daun sehingga daun yang terserang dari jauh terlihat berwarna putih. Selain memakan daun, ulat dewasa memakan polong muda dan tulang daun muda, sedang pada daun yang tua, tulang-tulangnya akan tersisa.
Pengendalian Hama
Sumber :
Balitkabi, 2011. Pedoman Umum PTT Kacang Tanah. https://balitkabi.litbang. pertanian.go.id/berita/pedoman-umum-ptt-kacang-tanah/
Marwoto, 2015. Hama Utama Kacang Tanah dan Strategi Pengendaliannya. Monograf Kacang Tanah. Balitkabi.
Susanti M.A. dan M. Willis, 2005. Hama Utama Kacang Tanah dan Alternatif Pengendaliannya di Lahan Pasang Surut. https://repository.pertanian.go.id/
Penyusun : Ir. sari Nurita, Penyuluh Pertanian BPTP Kalbar
REDAKSI
Tentang KamiKontak