(Bogor) Kementerian Pertanian optimis target ekspor pertanian Rp 1.300 triliun pada 2024 bisa dicapai. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini target yang dituangkan dalam program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (Gratieks) tersebut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pertanian pada tahun 2022 baru mencapai Rp 658,18 triliun, naik sekitar Rp 41,83 triliun atau 6,79 persen dari tahun 2021 yang sebesar Rp 616,35 triliun. Adapun pada tahun 2020 lalu nilai ekspor pertanian tercatat sebesar Rp 451,5 triliun.
Syahrul mengatakan, perkembangan tersebut merupakan lompatan yang sangat besar jika dibandingkan dengan tahun 2019 dengan sektor pertanian menyumbang Rp 390,16 triliun.
"Jadi saya berharap Karantina tidak jaga pelabuhan, tapi jagonya mengandalkan ekspor impor yang berpihak pada bangsa. Catat ini," ujar Mentan.
Selanjutnya Mentan mengatakan pihaknya pun mengharapkan agar unit-unit teknis karantina di daerah bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah masing-masing. Sehingga ini dapat terus mengembangkan komoditas unggulan daerah berstandar ekspor untuk mendukung gerakan gratieks.
Sementara itu agenda Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 05 dilaksanakan pada jumat (03/02/2023) bertemakan Program Badan Karantina Pertanian tahun 2023 yang diadakan di PPMKP, Ciawi Propinsi Jawa Barat.
Pada arahannya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan meskipun saat ini kita berada pada dalam krisis pangan global kita bersyukur masih dapat berswasembada beras.
“Dalam antisipasi pangan global kita harus diversifikasi pangan lokal dan genjot produktivitas eksport untuk komoditas pertanian”, ujar Dedi Nursyamsi.
Lebih lanjut Dedi mengatakan saat ini kita tidak boleh menjual bahan mentah akan tetapi juga olahannya.
“Export tidak hanya meningkatkan pendapatan tetapi terkait harga diri dan gengsi suatu negara, disaat yang sama kalau kita mampu mengeksport komoditas pertanian akan berdampak pada sosial dan ekonomi”. jelas Dedi Nursyamsi.
Narasumber MSPP yang merupakan kepala badan karantina pertanian,Bambang mengatakan dukungan badan karantina pertanian dalam akselerasi ekspor diantaranya meningkatkan volume ekspor melalui kerjasama dan investasi dengan pemda dan stakeholder terkait, menambah ragam komoditas ekspor dalam bentuk olahan hasil pertanian, mendorong pertumbuhan eksportir baru melalui penumbuhan agropreneur, menambah mitra dagang luar negeri melalui kerjasama bilateral / multilatera, Peningkatan Layanan dan Kemudahan Ekspor.
“Peran badan karantina pertanian dalam akselerasi ekspor memiliki konsep cukupi produk dalam negeri, selebihnya ekspor”,ujar Bambang.
Selanjutnya beliau mengatakan adapun langkah operasional barantan dalam pencapaian program gratieks tahun 2020 – 2024 gratieks yaitu fasilitasi pemenuhan persyaratan teknis, layanan cepat karantina, kampanye publik milenial, perluasan akses negara mitra, sinergisitas program.
“Kami pun mendukung terhadap eksportir petani milenial dengan cara mendorong tumbuhnya minat, akses informasi kepada eksportir /pelaku usaha agribisnis baru dari kalangan muda / kaum milenial, dengan kegiatan Bimtek, Klinik Ekspor, Fasilitasi Koordinasi dan i-Mace”, pungkas Bambang.hvy
REDAKSI
Tentang KamiKontak