Nama “lavender” berasal dari bahasa Latin “lavare” yang berarti mencuci, dan nama botani “lavandula” berasal dari “livendula” yang berarti kebiru-biruan. Sebagai tanaman herbal, lavender telah dipakai selama lebih dari 2.500 tahun. Di masa kuno, tanaman lavender digunakan dalam proses mumifikasi dan pembuatan parfum oleh orang Mesir, Fenisia, dan Arab.
Wilayah sebaran asli lavender meluas di Kepulauan Canary, Afrika Utara dan Timur, Eropa Selatan dan Mediterania, Arab, dan India. Lavender kini sudah dibudidayakan di seluruh dunia.
Karena bentuk lavender yang ditanam di kebun di seluruh dunia, mereka kadang-kadang ditemukan tumbuh liar, saat taman menyebar ke luar, jauh di luar jangkauan alami mereka.
Sebagai obat herbal, lavender sudah sangat banyak digunakan secara luas. Untuk mendapat efek menenangkan dan relaksasi, beberapa herbal dapat dikatakan efektif.
Konstituen dari minyak yang ditemukan dalam lavender dapat mengobati hiperaktif, susah tidur, perut kembung, bakteri, jamur, aktivitas mikroba pada gusi, dan jamur di udara. Senyawa pada tanaman ini bahkan telah menjanjikan sebagai pengobatan untuk kanker tertentu. Lavender dijuluki sebagai minyak ‘pertolongan pertama dalam botol’ paling utama. Lavender menghasilkan minyak esensial anti alergi, dengan aksi antibiotik yang melekat.
Lavender juga merupakan pelembab untuk kulit. Lavender mengurangi rasa sakit, nyeri, dan bengkak dari radang sendi hingga cedera dan sakit kepala. Lavender juga bisa meringankan mabuk perjalanan.
Teknik Budidaya
Banyak orang mengira bunga lavender hanya memiliki warna ungu, padahal bunga ini memiliki warna lain lho, seperti biru, putih, dan kuning. Bunga lavender sendiri terdiri dari 25 jenis!
Upayakan mendapatkan bibit yang berkualitas. Jangan lupa seleksi bibit terlebih dahulu dengan bebas dari serangga dan belum kadaluarsa.
Setiap tanaman membutuhkan media tanam yang berbeda-beda. Media tanam bunga lavender sendiri terdiri dari campuran tanah, pupuk kompos atau sekam padi, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Untuk wadahnya, siapkanlah pot atau polybag yang berlubang pada bagian bawah, dan styrofoam dengan ketebalan 5 cm. Sesuaikan diameter styrofoam dengan diameter pot atau polybag
Penyemaian adalah proses penumbuhan bibit menjadi kecambah dan ini sangat berpengaruh terhadap produksi . Banyak yang tidak berhasil menumbuhkan bunga lavender karena gagal pada tahap ini.
Agar kecambah tumbuh dengan baik, maka langkah-langkah yang dilakukan: 1) Letakan styrofoam di bagian dasar pot atau polybag. Styrofoam akan menyerap kelembapan berlebih. Pasalnya, bunga lavender tidak menyukai tanah yang terlalu lembab; 2) Masukan media tanam yang sudah disiapkan; 3) Buat lubang di bagian tengah, lalu masukan satu bibit bunga lavender. Setelah itu, tutup kembali dan padatkan tanah; 4) Sebaiknya satu pot hanya ditanam satu bibit agar kemungkinan berhasilnya lebih tinggi. Jika langkah-langkah ini sudah dilakukan dengan benar, siram bibit bunga lavender dan letakan di tempat yang terkena cahaya matahari.
Umumnya, kecambah bunga lavender akan mencapai tinggi 15 cm setelah satu bulan. Nah, inilah waktu yang tepat untuk memindahkannya ke media tanam yang lebih luas.
Namun, satu jam sebelum dipindahkan, siram dan diamkan kecambah bunga lavender terlebih dahulu dan stelah itu, buka pot atau polybag secara perlahan tanpa merusak tanahnya. Media tanam yang baru, dilakukan jarak tanam jarak 30-45 cm antar kecambah supaya pertumbuhannya nanti tidak mengganggu satu sama lain.
Seperti yang telah disebutkan di atas, bunga lavender tidak menyukai tanah yang lembab. Oleh karena itu, tidak perlu menyiram tanaman ini terlalu sering. Tanah yang terlalu lembap hanya akan membuat batang lavender busuk. Agar tumbuh dengan baik, letakan bunga lavender di tempat yang terkena sinar matahari, berikan pupuk organik, dan singkirkan gulma-gulma yang mengganggu.
Cabang bunga lavender juga perlu dipangkas setiap satu tahun sekali supaya tetap rapi dan merangsang pertumbuhan tunas baru.
Demikian cara budidaya menanam bunga lavender, semoga bermanfaat.
Susi Deliana Siregar, Penyuluh Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber.
Sumber Gambar: https://www.pexels.com/search/lavender%20field/
REDAKSI
Tentang KamiKontak