Sektor pertanian menjadi sektor yang mampu tumbuh positif dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pada masa pandemi covid 19, salah satunya teknologi urban farming dengan budidaya sayuran secara hidroponik. Hidroponik adalah metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah (Rockwool, hydroton, cocopeat, sekam). Keuntungan hidroponik antara lain penggunaan lahan lebih efisien, tidak membutuhkan tanah, kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih, penggunaan pupuk dan air lebih efisien, bebas dari tanaman pengganggu/gulma, pengendalian hama dan penyakit lebih mudah, tanaman tumbuh lebih cepat dan sebagainya.
Tahapan Budidaya Sayuran Hidroponik :
Persemaian
Benih sayuran direndam pada air hangat 400C diamkan 1 malam untuk benih yang keras seperti kangkung dan bayam, untuk selada, cukup 2 – 3 jam saja. benih yang mengapung dibuang.
Rockwool dipotong-potong ukuran 2,5 x 2,5 x 2,5 cm, kemudian basahi dengan air dan lubangi
Pindahkan benih yang sudah direndam ke rockwool (1 HSS)
Simpan di tempat gelap 1 malam, setelah keluar kecambah, pindahkan ke tempat terbuka agar mendapatkan sinar matahari penuh
Jaga rockwool agar tetap jenuh air, jangan sampai tergenang
Setelah muncul daun ke 3, berikan nutrisi 600 ppm
Setelah muncul daun ke 4, tanaman bisa dipindahkan ke alat hidroponik
Nutrisi Tanaman
Nutrisi yang diberikan berupa larutan yang mengandung unsur hara agar dapat diserap tanaman
Larutan nutrisi hidroponik yang siap pakai dikenal AB Mix yang terseda di toko toko pertanian
Sumber unsur makro-mikro tersebut didapatkan dengan melarutkan sediaan pupuk majemuk dengan formulasi tertentu.
Pupuk majemuk padatan yang umum digunakan untuk membuat larutan nutrisi hidroponik.
Pemeliharaan Tanaman
Tanaman dapat menyerap hara secara optimal pada kondisi pH 5,8 – 6. Jadi perlu dilakukan kontrol pH pada larutan nutrisi secara berkala. Jika kondisi pH berada di luar batas optimal, perlu dilakukan intervensi untuk menaikkan (KOH) / menurunkan pH (H2 SO4 )
Kebutuhan nutrisi tanaman berbeda-beda menurut jenis dan fase pertumbuhan tanaman. Jadi perlu dilakukan kontrol nutrisi secara berkala.
Pengendalian hama tanaman dilakukan dengan mengecek tanaman setiap hari, jika diperlukan bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida alami 2 – 7 hari sekali
Pengendalian OPT
Manual : OPT dibuang secara manual / dipetik daun yang terserang / dibuang tanaman yang terserang penyakit
Semprot pestisida nabati seminggu 2x bawang putih 1 siung + cabai merah 1 buah, diblender & dibuat menjadi larutan 1 liter & diamkan selama 1 malam Saat dipakai, pekatan dituangkan ke dlm botol semprotan dengan perbandingan pekatan dan air 1 : 1
Panen
Umur panen tanaman tergantung jenis dan kriteria yang diinginkan.
Rak hidroponik dibersihkan setelah panen.
Hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
Penulis : Ely Novrianty (Penyuluh BPTP Lampung)
Sumber : Berbagai sumber
REDAKSI
Tentang KamiKontak